Giri Lusi, Janma tan kena ingina

Giri (gunung), lusi (cacing tanah), janma (manusia), tan kena ingina (tidak boleh dihina). Terjemahan bebasnya, jangan gampang menghina orang yang tampaknya miskin atau berpenampilan sederhana (dikiaskan seperti cacing). Sebab, mungkin saja dia justru memiliki kemampuan setinggi gunung.


Menilai orang dari penampilan luarnya saja belum tentu akan memperoleh kesimpulan yang tepat. Soalnya, banyak orang suka menyembunyikan identitas pribadinya di balik penampilan yang kadang teramat sederhana. Misalnya, ketemu laki-laki gondrong, pakaiannya lusuh, wajah sangar, jangan segera menganggap dia adalah preman. Siapa tahu dia adalah pelukis kondang. Rumahnya mewah, mobil banyak, lukisannya tersebar di dunia, dan harganya sampai ratusan juta rupiah. Pernah pula dikisahkan seorang bupati yang suka blusukan ke daerah dengan hanya mengenakan sandal. Penampilannya persis kalangan pidak pedarakan. Berpakaian seadanya, naik bus ke mana-mana hanya demi menyaksikan dari dekat kondisi daerahnya. Nah, seandainya ketemu orang seperti itu dan kita terlanjur memandang rendah, apa jadinya? Karena itulah, menilai orang harus berhati-hati. Siapa tahu mereka ibarat bathok bolu isi madu? Buruk di luar, tetapi menyimpan “kekayaan” besar di dalam diri pribadinya.
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar