Aja rumangsa bisa (jangan merasa bisa), nanging bisa rumangsa (tetapi, bisa adalah sifat tidak terpuji karena dinilai sebagai wujud kesombongan dan kebohongan. Sebab, hasil kerja orang seperti ini biasanya tidak sebaik yang dijanjikan. Sementara itu, dapat merasa atau menggunakan perasaan adalah sifat yang baik karena merupakan landasan sikap tenggang rasa antar sesama.
Dalam peribahasa ini, “merasa bisa” dianggap sebagai sikap
yang gegabah. Sebab, “merasa bisa”, belum tentu bisa. Lebih berbahaya lagi jika
dari merasa bisa kemudian mengaku bisa, dan berqani mengatakan bisa. Sifat
seperti itu dianggap buruk. Seandainya yang bersangkutan dipercaya melaksanakan
pekerjaan yang dirasanya bisa, dan ternyata gagal, apakah tidak memalukan dan
merugikan semua pihak?
Bisa
rumangsa berarti tahu diri. Yaitu, berani “merasa tidak bisa” dan “mengakui
tidak bisa”. Pada sisi lain, bisa rumangsa juga berarti memiliki kesadaran yang
cukup dalam mengukur diri sesuai kemampuan yang dimiliki. Dengan mengamalkan
sifat seperti itu, pribadi yang bersangkutan akan memperoleh ketentraman dan
ketenangan hidup di lingkungannya. Ia akan dinilai sebagai orang yang jujur,
tidak sombong, dan mampu menempatkan diri dengan baik di dalam masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar