Bener ketenger, becik ketitik, ala ketara

Bener ketenger (benar ditandai), becik ketitik (baik terbukti), ala ketara (buruk kelihatan sendiri). Peribahasa ini menjadi aturan agar siapa pun tak takut berbuat baik. Meskipun awalnya belum tampak, pada saatnya pasti akan menemukan maknanya dan dihargai. Dan manakala berbuat buruk, sepandai-pandainya menutupi, akhirnya akan ketahuan juga.

Peribahasa ini mengingatkan bahwa semua perbuatan – entah yang benar, baik, atau buruk – akan memperoleh ganjaran yang setimpal. Misalnya, berbuat baik kepada orang lain dan telah lama ia tidak membalasnya, maka jangan sekali-kali mengeluh atau merasa kecewa. Sebab, balesan tersebut dapat datang dari mana saja. Bisa saja datang dari orang lain. Atau, jatuh kepada anak-cucu kita.

Siapa pun yang mempunyai niat jelek, sebaiknya mengurungkan niat tersebut. Artinya, jangan gampang melakukan perbuatan buruk, tercela, atau merugikan pihak lain. Di samping hanya akan menghasilkan dosa, jika perbuatan tersebut ketahuan, tentu akan menimbulkan rasa malu yang tak terkira bagi pelakunya. Salah-salah, dia pun selamanya akan dicap sebagai pencuri, tidak lagi dipercaya, dan setiap tindak tanduknya selalu dicurigai oleh masyarakat di lingkungannya.
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar