Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah

Rukun agawe santosa (rukun membuat sentosa atau kokoh), crah agawe bubrah (bertengkar membuat rusak atau menimbulkan kehancuran).

Peribahasa ini merupakan salah satu sikap hidup orang jawa yang mendambakan kerukunan dan kedamaian di masyarakatnya. Dengan adanya kerukunan membuktikan bahwa setiap warga masyarakat memiliki kesamaan sikap dan pendapat. Maka, tidak mengherankan jika situasi kondisi di sana ayem tentrem. Kehidupan warga damai sejahtera, gotong royong berjalan dengan baik. Jauh berbeda jika sering terjadi cekcok. Pasti situasinya juga akan panas, karena banyaknya permusuhan dan pertengkaran yang tidak pernah berhenti.
 

Ungkapan ini mengisyaratkan bagaimana sesungguhnya cita-cita hidup orang Jawa. Yaitu, kehidupan yang damai sejahtera, aman tentram, dan bahagia. Soalnya, orang Jawa tidak menyukai konflik. Menurut pandangan mereka, konflik itu tidak berguna, bahkan merusak. Sebab, semua masalah bisa dibicarakan sambil duduk bersama. Jika ada masalah, segera saja diselesaikan dengan kepala dingin dan musyawarah, pasti selesai. Sejak lama, orang jawa menyadari rusak atau tentramnya kehidupan di setiap lingkungan bukan ditentukan oleh orang luar, tetapi oleh warga setempat. Artinya, jika mereka ingin rukun, kerukunan akan terbangun. Apabila mereka suka cekcok, persatuan dan kesatuan warga pun perlahan akan rontok.
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar