Peribahasa ini juga sering digunakan untuk mengomentari (menyindir) orang tua yang suka berlebihan menuruti permintaan anak, tanpa mempertimbangkan baik-buruk dan manfaat permintaan itu. Padahal, sesungguhnya dia tahu bahwa permintaan si anak kadang tidak pada tempatnya. Selain itu, peribahasa tersebut dapat pula untuk mengingatkan orang tua yang cenderung sukar meluluskan kehendak anaknya. Sebab, sebagai orang tua yang melahirkan si anak, mau tidak mau dia harus bertanggung jawab meringankan beban hidup sang anak sewaktu-waktu diperlukan.
Peribahasa ini berhubungan pula dengan ungkapan selanjutnya yang menjadi kebalikan dari ungkapan pertama, yaitu bapak kesulah anak kapolah. Artinya, orang tua dapat juga merepotkan anak. Karena, baik buruknya orang tua, si anak pun akan ikut terbawa-bawa.
0 komentar:
Posting Komentar