Tepung ropoh sambung kalen

Tepung (kenal), ropoh (pagar dari potongan ranting-ranting), sambung (tersambung), kalen (parit). Terjemahan bebasnya adalah kenal karena satu pagar dan satu selokan. Atau, lebih jelas lagi, bertetangga dekat karena menggunakan pagar dan selokan yang sama.

Dalam adat tradisi pedesaan di Jawa, pagar batas pekarangan yang umumnya adalah pagar hidup (tumbuhan) atau pagar bambu semipermanen. Biasanya, pagar itu dianggap milik bersama di antara kedua pihak yang bertetangga. Karena itulah, bahan dan pembuatannya juga ditanggung bersama.
 

Selain pagar, yang dianggap milik bersama lainnya, misalnya parit (selokan). Berdasarkan tata penggunaan air (irigasi) dalam masyarakat pertanian di Jawa, sungai ataupun parit ditetapkan sebagai milik umum yang harus dijaga kelestarian dan penggunaannya oleh masyarakat. Dari kenyataan tersebut, hubungan kedekatan di Jawa sering menggunakan simbol pagar dan air. Seperti tangga tunggal pager (tetangga satu pagar), tangga tunggal galeng (tetangga satu pematang). Ada juga ungkapan lain yang menyatakan hal serupa, yaitu tangga tunggal banyu (tetangga yang mendapatkan air dari sumber atau sungai yang sama).
SHARE

Bocah Jawa

Hanya seorang bocah yang ingin menguri-uri budaya jawa yang mulai terkikis

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar