Peribahasa ini menjadi peringatan besar bagi semua guru, atau siapa pun yang menjadi panutan masyarakat. Karena jarwa dhosok-nya guru adalah digugu dan ditiru, maka setiap perkataan maupun ajarannya akan diperhatikan. Tindak perbuatannya pun akan ditiru oleh orang lain. Dalam peribahasa Indonesia, ada juga peribahasa yang mrip, yaitu guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Dalam banyak kasus, pendeta, guru, ulama, atau pemimpin sering menjadi idola banyak orang (komunitasnya). Contohnya, seluruh kata atau perbuatan nabi atau rasul akan menjadi panutan umatnya.
Apabila pembenaran dan pengidolaan terhadap guru atau tokoh panutan itu sudah sedemikian merasuk ke dalam hati sanubari, bukan hal mustahil hal tersebut samapai ke hal-hal yang sesungguhnya kurang tepat, atau tidak pada tempatnya. Karena itulah, para guru sebaiknya berhati-hati, dengan senantiasa menjaga perkataan dan perilakunya. Artinya, guru benar-benar harus bisa menjadi suri teladan murid maupun masyarakatnya.
0 komentar:
Posting Komentar