Menggambarkan situasi yang berbeda, tetapi sesungguhnya memiliki kesamaan yang esensial dalam banyak hal. Contohnya, meskipun Belanda dari Eropa dan Jepang dari Asia, namun kedatangannya ke Indonesia mempunyai tujuan sama. Yaitu, menjajah! Ingin mengeruk kekayaan bumi pertiwi yang melimpah ruah.
Selain itu, peribahasa tersebut juga dapat menggambarkan kerukunan dan keserasian hubungan suami istri. Meskipun sang suami sebagai pegawai negeri, dan istrinya berdagang di pasar, tetapi kalau bicara dan membuat keputusan mengenai keluarga, keduanya memiliki visi, pertimbangan, dan keputusan yang sama.
Di Jawa, kesamaan sikap dan perbuatan sebagaimana digambarkan peribahasa tersebut dinilai baik, sepanjang tidak digunakan untuk tujuan buruk. Misalnya, ada saudara yang bersalah, namun malah dilindungi mati-matian. Itu tidak benar, karena sama saja kita ikut bersalah. Di lain sisi, apabila ketahuan, kita pun pasti akan menerima sanksi yang sepadan.
0 komentar:
Posting Komentar