Contoh nyata dari pengalaman, makna peribahasa ini tampak pada perhatian masyarakat kepada orang gila. Apabila ada orang gila yang telanjang, entah perempuan atau laki-laki, pasti akan ada pihak yang segerar memberikan pakaian bekas untuknya. Tentunya dengan harapan orang gila tersebut bisa berpakaian kembali dan tidak mengumbar aurat di tempat umum.
Ketelanjangan dapat pula merupakan simbol kemiskinan atau kepapaan seseorang. Entah karena memang miskin, kurang waras, atau terkena musibah berat yang menghancurkan seluruh harta bendanya, sampai-sampai pakaian saja tidak memiliki. Menyadari keadaan tersebut, biasanya masyarakat di lingkungan akan memberikan bantuan sesuai kemampuan masing-masing. Minimal, bantuan untuk kebutuhan dasar, seperti baju, makanan, tempat berteduh, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar