Kocak tandha lokak

Kocak (suara air berguncang dalam suatu tempat) , tandha lokak (tanda tidak penuh atau dangkal). Gambaran orang yang ilmu dan kepribadiannya belum mantap, namun banyak omong kosong untuk menyembunyikan kekurangannya. Makna peribahasa ini sejalan dengan peribahasa Indonesia yang sudah sering kita dengar, yaitu tong kosong berbunyi nyaring.

Contohnya, seorang pemuda desa yang baru saja bekerja di Jakarta. Ketika beberapa bulan kemudian pulang, tiba-tiba ada perubahan drastis yang membuat tetangga kanan-kiri keheranan. Bagaimana tidak? Seluruh cita rasa ndeso-nya lenyap. Pakaian, gaya bicara, hingga cara merokok pun meniru orang Jakarta. Tradisi pedesaan yang selama hampir 25 tahun dianutnya sejak kecil seolah raib begitu saja, bagai ditela bumi. Menurut tetangga, sikap seperti itu terkesan wagu, naif, bahkan aroga. Jauh berbeda dari orang Jakarta asli yang rasa Jakarta-nya sudah jadi. Sementara dia belum, sehingga seluruh penampilannya terkesan dibuat-buat. Artinya, bukan orang Jakarta dan belum menjadi orang Jakarta. Ia hanya ingin dilihat dan diakui sebagai orang Jakarta. Jadi, pemuda itu tak ubahnya air. Jika belum penuh betul di dalam sebuah wadah, maka air itu hanya akan terguncang keras.