Peribahasa tersebut menggambarkan suatu perkara yang sudah mendapatkan kesepakatan damai, namun tiba-tiba dikacaukan oleh seseorang yang sengaja mengadu domba. Dapat pula sebagai gambaran suatu tugas yang hampir diselesaikan dengan baik, tetapi mendadak kacau karena ulah seseorang yang sengaja merusaknya. Kejadian ini patutu diwaspadai oleh semua pihak, karena mungkin saja ada yang tidak suka terhadap perdamaian atau prestasi kerja yang dicapai seseorang.
Menghilangkan sumber kekacauan tersebut dapat dilakukan dengan mengambil contoh realitas di lapangan. Cabang tebu mudah dimatikan dengan memotongnya, menggunakan pisau atau tangan. Seperti juga wiwilan (tunas) yang tumbuh di batang pokok. Apabila dibiarkan, pertumbuhan tunas akan cepat dan banyak menyerap sari makanan dari batang induk. Artinya, baik cabang tebu maupun tunas batang sebaiknya dibuang karena akan mengganggu pertumbuhan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar